Novel ini bercerita tentang Tuan yang ingin datang ke kampungku untuk melihat surau tua,
Aku ceritakan pada Tuan itu kisah seorang kakek yang dulu menjaga surau tua itu dulunya,
sudah bertahun-tahun ia menjadi garin (penjaga surau), orang-orang biasa memanggilnya kakek,
kakek tidak dapat apa-apa sebagai penjaga surau, ia biasa hidup dari sedekah yang dipungutnya selesai solat jumat, sebagai seorang garin kakek tidak begitu dikenal seringkali kakek diminta tolong oleh orang2 untuk mengasah pisau sebagai imbalanny ia hanya diberi ucapan terima kasih dan sedikit senyum.
Tapi kakek sudak tidak ada lagi sekarang, ia sudah tiada dan biang keladi dari kematian kakek adalah dongengan yang tidak dapat disangkal kebenarannya
begini kisahnya:
Waktu aku kecil aku sering datang ke surau untuk bermain hampir setiap hari aku melihat kakek, tapi waktu itu wajah kakek begitu muram
aku tanya "ada apa kek?"
kakek menjawab: "Ajo Sidi! (sambil memegang pisau)" aku ingat Ajo Sidi dikenal sebagai pembual,
dan Ajo Sidi ternyata membuat bualan tentang kakek
kakek menjawab: lagi "bila aku lakukan ini maka dikutuklah perbuatanku oleh tuhan! pdahal aku tiap hari rajin sembahyang berzikir"
kemudian kakek bercerita tentang cerita Ajo Sidi, ajo sidi bercerita tentang kisah haji saleh, haji saleh tiap hari kerjaany hanya beribadah & beribadah saja
dan suatu hari haji salem meninggal dunia, didalam akhirat haji saleh sedang menunggu untuk menimbang amalnya dengan malaikat disampingnya
haji saleh melihat orang masuk surga dan saleh melambai2kan tangan seakan dia akan bertemu denganny disurga, dan dia melihat kesisi kiri ada neraka yang panasnya yang panas yang hawanya sampai mengeringkan keringat haji saleh,
Akhirnnya sampailah gilirannya untuk menimbang amal, sambil tersenyum bangga ia dihadapn Tuhan,
Tuhan bertanya: "apa kerjamu didunia"
H.saleh: "aku selalu menyembah engkau selalu tuhanku"
T: "Lain?"
H.saleh: "aku setiap hari selalu menyebut namamu dan tidak pernah berbuat jahat"
T: "Lain lagi?"
H.saleh: "sudah semua ya Tuhanku, Ooo aku ingat aku selalu membaca kitabmu"
T: "masuk kamu!!"
H.saleh tidak mengerti kenapa ia di jewer oleh malaikat dan dibawa ke neraka dan ia melihat teman2nya terpanggang hangus dan H.saleh juga melihat banyak syekh yang tidak kurang juga ibadahya,
H.saleh mendekatinya dan bertanya kepada orang itu
"Bagaimana Tuhan kita ini bukankah kita disuruh taat beribadat, ini sungguh tidak adil"
"Memang tidak adil" kata orang2 itu mengikuti H.saleh
dan akhirnya semua diajak protes oleh H.saleh seperti orang berdemo protes dihadapan Tuhan
Tuhan bertanya "Kalian mau apa?"
"kami mau protes ya Tuhanku" seru H.saleh
"kalian tinggal dimana?", H.saleh menjawab "diindonesia ya Tuhanku yang mahabesar"
"oh negeri kaya raya akan sumber saya alam itu?", H.saleh menjawab "iya negeri kami sangat kaya"
Lalu Tuhan mengatakan yang membuat H.saleh dan rombongannya terdiam:
"...kenapa kalian biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Harta bendamu kau biarkan oranng lain mengambilnya,
dan engkau lebih suka berkelahi diantara kamu sendiri, Aku beri kalian negeri yang kaya raya tapi kalian malas, kalian lebih suka beribadat saja karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, Aku menyuruh engkau semuanya beramal disamping beribadah. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja,
hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja. Tidak..."
Cerita itulah yang diceritakan Ajo Sidi kepada kakek, dan besoknnya kakek ditemukan bunuh diri menggunakan pisau cukur didekat surau.
No comments